RADAR BROMO
Kamis, 15 Mei 2008
Sabtu, 23 Feb 2008
UPN Pameran Teknologi Tepat Guna
Mulai Mesin Penetas Telur sampai Susu Jagung
TONGAS - Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Surabaya kemarin pagi mengadakan pameran teknologi tepat guna. Pameran yang diadakan di rest area Tongas itu, menghadirkan beberapa teknologi yang bisa dibuat oleh masyarakat pedesaan.
Sebanyak 1.460 mahasiswa KKN UPN yang menggelar acara tersebut sudah menggelar hasil kreasinya sejak pagi hari. Mereka terbagi menjadi 57 kelompok yang berasal dari lima kecamatan yang dijadikan lokasi KKN.
Beberapa teknologi tepat guna yang diperkenalkan kepada masyarakat antara lain, mesin penetas telur dengan listrik sebagai sumber panas, pestisida nabati, dan susu jagung.
Nasruloh Zainal, mahasiswa jurusan FISIP UPN mengatakan, dengan mesin tersebut, telur bisa ditetaskan dalam jumlah banyak. Selain itu, tingkat keberhasilan penetasan lebih besar. "Biayanya lebih murah," terang Nasruloh kepada Radar Bromo.
Selain mesin penetas telur, Nasruloh dan kawan-kawannya juga membuat susu jagung. Susu tersebut pembuatannya mirip dengan susu kedelai. Nasruloh mengatakan dengan adanya teknologi tersebut, ia berharap petani jagung bisa memanfaatkannya.
Menurutnya, susu jagung mempunyai kadar karbohidrat yang tinggi serat. Selain itu, jagung sangat mudah didapat di Probolinggo. "Masyarakat bisa memanfaatkan apa yang ada disekitar mereka," paparnya.
Di depan stan milik Nasruloh, juga ada sebuah stan energi. Mereka memperkenalkan kepada masyarakat tentang proses pembuatan briket arang dari serbuk gergaji. Dengan bahan bakar tersebut, selain hemat juga ramah lingkungan.
Inovasi lainnya juga cukup membuat pengunjung kagum. Salah satunya alat penyulingan air sederhana. Dengan alat tersebut, air yang belum layak minum bisa langsung diminum.
Di stan lainnya, mereka memperkenalkan proses pembuatan pupuk padat dari kotoran sapi dan alat pemipil bibit jagung. Selain itu ada kotak pengering multiguna untuk mengeringkan dan menyimpan hasil pertanian.
Gusti Ngurah Rai, penanggung jawab acara tersebut mengatakan, pameran tersebut digelar untuk memperkenalkan teknologi yang relevan dengan kondisi masyarakat sekitar.
Ia mengatakan, teknologi tersebut disesuaikan dengan hasil alam desa masing-masing. "Sehingga bisa memberi nilai tambah pada bahan yang selama ini tidak diperhatikan," papar Gusti, mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen UPN itu.
Teguh Soedarto, kepala LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) UPN Veteran mengatakan, pameran tersebut digelar untuk mengenalkan teknologi sederhana kepada masyarakat. Dengan teknologi terapan itu, ia berharap masyarakat bisa meningkatkan nilai ekonomis bahan-bahan alam yang ada disekitarnya.
Salah satu yang cukup diminati masyarakat menurutnya adalah kulkas alam. Dengan bahan dan media sederhana, setiap rumah bisa mengawetkan sayur-sayuran di dalam kulkas alam tersebut.
Teguh mengatakan cara pembuatan kulkas alam cukup sederhana. Hanya dengan beberapa papan kayu, karung goni, dan alat lainnya, kulkas alam tersebut bisa dibuat. "Petani sayur bisa memanfaatkan teknologi ini agar sayurannya tidak cepat kering dan layu," terang Teguh.
Hari ini, rencananya seluruh mahasiswa KKN tersebut akan ditarik dari Probolinggo. Mereka sendiri sudah menjalani program tersebut selama dua minggu, sejak 11 Februari
Hindi
»
English
Translate
No comments:
Post a Comment